Cianjur - Memasuki musim penghujan saat ini, warga yang ada di hilir Daerah Aliran Sungai Sukawarna III yang melintang sejauh 5 km dari hulu sungai di kaki Gunung Gedeh, kini mulai terganggu dengan banyaknya limbah yang mengalir di sepanjang sungai, terutama sampah plastik, pampers dan limbah rumah tangga lainnya.
Padahal warga di sepanjang aliran menggunakan air sungai tersebut untuk kebutuhan mereka sehari-hari, termasuk ternak dan tanaman, yang sebagian besar mereka berprofesi sebagai petani, peternak dan penggarap kebun sayuran dan buah-buahan, bahkan sering digunakan sebagai area pemancingan.
Banjir, sarang penyakit bagi manusia, hewan ternak dan tanaman termasuk air lindi yang mencemari air sungai adalah beberapa hal yang menjadi ancaman bagi warga terdampak baik di hulu maupun hilir. Upaya Pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta untuk membangkitkan kesadaran masyarakat melakukan pencegahan penyakit mulai dari penyehatan lingkungan sepertinya harus makin di galakkan.
Penulis bersama warga setempat mencoba melakukan pengamatan dari mana asal sampah tersebut, penelusuran lapangan dilakukan mulai dari jembatan sukawarna III masuk melalui jalan setapak ke dalam sungai, melewati batuan demi bebatuan sepanjang 2 km, hingga memasuki aliran sungai yang melintasi wilayah perumahan dikenal sebagai nusa permai.
Terlihat di bibir sungai perumahan tersebut, tumpukan sampah yang menggunung menutupi sebagian besar lereng tebing, yang makin lama mendorong sampah masuk ke dalam aliran sungai dan terbawa arus air, ditambah kondisi musim penghujan saat ini membuat tumpukan yang jatuh ke dalam aliran sungai semakin hari semakin banyak.
Salah satu warga perumahan yang dikonfirmasi mengatakan, Kondisi tumpukan sampah ini sudah cukup lama dan belum ada tempat pengolahan sampah (TPS) di lokasi perumahan tersebut sehingga mau tidak mau, pihak pengelola membuang sampahnya di bibir sungai tersebut. “kami tidak keberatan, tidak bau, dan tidak masalah… sebab sudah terbiasa,” ujar seorang warga perumahan yang rumahnya persis bersebelahan dengan lokasi pembuangan sampah di bibir sungai tersebut.
Sewajarnya Pemerintah dan Dinas terkait segera membuat aturan dan rambu-rambu yang jelas dan tegas terkait sampah yang mencemari aliran sungai ini misal dengan menindak tegas oknum warga masyarakat dan pengelola perumahan yang membuang sampah di sembarang tempat utamanya di sepanjang aliran sungai. Karena jika dibiarkan tentunya tumpukan sampah ini akan merugikan ekosistem lingkungan sekitar, untuk itulah penulis meminta agar semua pihak segera duduk bareng mengatasi pengelolaan sampah ini dengan memanfaatkan tehnologi dan sumber daya manusia (SDM) yang berwawasan lingkungan.
Sementara AM selaku petugas pengelola perumahan Nusa Permai, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur saat ditemui di rumahnya, Minggu 10/12/2023 menuturkan, kondisi tumpukan sampah di lokasi bibir sungai memang sudah lama belum ada solusi, dan kami siap bekerjasama dengan Dinas terkait agar sama-sama mengatasi permasalahan tersebut, misalnya kami akan segera berkomunikasi dan musyawarah dengan warga dan paguyuban yang ada di lingkungan perumahan Nusa Permai ini, untuk mencari jalan keluar, bisa dengan membuat area penampungan sampah dan setelah penuh nanti bisa menguburnya, selain itu kami berharap kepada pemerintah agar sering memberikan, himbauan, penyuluhan serta mensosialisasikan tentang penanganan sampah secara lebih luas lagi, karena gara-gara sampah bisa menimbulkan banyak musibah," Tuturnya.
Arif/Najib