Cianjur. - Dua atau tiga bulan yang lalu, keberadaan rumah tidak layak huni (rutilahu) milik seorang janda mati bernama Enung berusia 67 tahun.
Rumah yang mirip kandang ayam tersebut berada di Kp. Sala'awi RT. 004 / 007 Ds. Sukamanah, Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur ini sempat viral di sosial media. Dan menjadi perbincangan warga net.
Warga dunia maya sempat membanjiri laman sosial media ( sosmed ) dengan berbagai ragam komentar yang bertujuan memberi semangat kepada Enung untuk tetap optimis apapun yang terjadi ke depannya.
Enung yang kesehariannya jualan kue kelililing ini, sama sekali tidak tersentuh oleh berbagai bantuan sosial ( bansos ), dan tidak pernah sepeserpun mendapatkan uang bansos. Baik dari kabupaten, provinsi maupun dari Pemerintah Pusat ( Kemensos ) RI.
Saat itu Kepala Dinas Sosial ( Kadinsos ) Kabupaten Cianjur, Munajat, M.AP pernah berjanji akan memberikan bantuan keuangan untuk membangun rumah layak huni untuk Enung. Asal Enung telah terdaftar di Data Terpadu Keluarga Sejahtera ( DTKS ) Kementrian Sosial ( Kemensos ) RI.
Kasi Kesra Desa Sukamanah, Heri mengatakan, bahwa data DTKS atas nama Enung, warga Kp. Sala'awi tersebut sudah terdaftar di DTKS Kemensos RI, dan layak menerima berbagai bantuan sosial ( bansos ).
" Kita sudah mengajukan data keluarga Enung ke Kemensos beberapa bulan lalu. Kini DTKS Enung sudah keluar dan sudah siap di ajukan untuk mendapatkan bantuan keuangan untuk membangun rumah layak huni. Kita juga sudah mengajulan ke BPNT. Namun belum juga keluar sebagaimna mestinya," terang Heri, Selasa, 16/01/ 2024
Sementara Kepala Dinas Sosial ( Kadinsos ) Kabupaten Cianjur, Munajat, M.AP saat ditemui wartawan di ruang kerjanya mengatakan, pihak nya akan segera memasukan program rutilahu milik Enung kepada salah seorang donatur, yang tidak lama kemudian alan segera di laksanakan.
" Kita akan ajukan dulu rumah Enung ini ke salah donatur yang sebentar lagi akan beroperasi. Mudah mudahan pengajuan ini bisa di akomodir," terangnya, Selasa 16/01/2024.
Di singgung jika donatur tersebut tidak mengakomodir, lanjutnya, Dinsos akan mengusahakan alternatif lain. Yakni mengupayakan bentuan keuangan yang sumber dananya dari pemerintah.
" Pokoknya kami di Dinsos akan terus berupaya mencari jalan keluarnya atau solusi terbaik untuk rumah bu Enung," katanya
" Untuk memudahkan mendapat bantuan keuangan dari pemerintah, saya berharap pihak Enung maupun desa untuk segera mengajukan permohonan proposal bantuan keuangan untuk rumah Enung," terang Munajat.
Kata Munajat, dia ingin permasalahan rumah Enung dapat di akomodir dengan baik secara cepat, tepat, profesional dan proporsional serta tidak melanggar aturan hukum yang telah di undangkan.
Subur