Cianjur, - Kelangkaan pupuk bersubsidi di wilayah Kecamatan Cibeber, berdampak besar pengaruhnya terhadap para petani. Selain sulit di cari harganyapun melonjak naik. Sehingga menimbulkan keprihatinan bagi semua pihak.
Pada plaksanaan rapat kordinasi tingkat Kecamatan Cibeber, para peserta yang terdiri dari para kepala desa, Forkopimcam dan para OPD turut hadir pada rakorcam yang berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Karangnunggal, Kamis 11/01/2024.
Salah seorang kepala desa yang cukup vokal dari Desa Cibadak, Elan Hermawan mengatakan tentang kelangkaan puouk bersubdidi yang terjadi di wilayah desa binaannya. Selain itu Elan juga mengatakan mekanisne pendistribusian mebggunakan aturansistem zobasi turut mencuat dalam rakor.
" Saya minta pihak BPP bisa memfasilitasi dan mempermudah untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Dan saya juga mengajukan semua Badan Usaha Milik Desa ( Bumdes ) bisa mengelola pupuk bersubsidi," harapnya sambil menambahkan bukan hanya kelangkaan, tapi kuota pupuk bersubsidi jauh lebih betkurang dari biasanya.
" Masa iya petani yang menggarap sawah seluas satu hektar hanya kebagian 15 kilo gram pupuk bersubsidi. Hal ini sangat meresahkan kami" selaku para petani. Saya jadi curiga adanya permainan para oknum agen pupuk bersubsidi," paoarnya.
Sementara Kordinator Penyuluh BPP Kecamatan Cibeber yang diwakili petugad PPL, Kusnadi mengatakan bahwa penunjukan agen pupuk bersubsidi adalah wewenang dari PT Pupuk Indonesia.
" Semua yang menjadi permasalah dan kelangkaan pupuk bersubsidi serta usulan Bumdes bisa mengelola pupuk, kami akomodir, dan akan saya sampaikan kepada yang lebih berwenang," terangnya.
Kusnadi juga menyampaikan, terkait kelangkaan pupuk bersubsidi di duga adanya pengurangan kuota dan NIK yang tidak di aktifkan.
" Biasanya untuk pupuk urea dalam RDKK 259 kilo perhektar, kini hanya 125 kilo perhektar. Sedangkan untuk pupuk NPK di kisaran 100 kilo perhektar," urainya.
Kata Kusnadi, banyaknya NIK yang tidak di aktifkan, membuat para petugas BPP merasa kesulitan saat mendata ulang registrasi kartu tani.
(Septa)