Sukabumi, – Semangat menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 yang seharusnya menjadi momentum penuh kebahagiaan justru diwarnai kabar pilu. Gelaran acara kolaborasi antara Bank Mandiri dengan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang di selenggarakan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Sukabumi kini menyisakan kekecewaan mendalam bagi sejumlah pihak yang merasa dirugikan.
Acara yang digadang-gadang sebagai bentuk kerja sama strategis untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat ini ternyata menyisakan persoalan serius terkait dugaan penyelewengan oleh salah satu pihak yang mengaku sebagai vendor penyelenggara.
Menurut keterangan yang dihimpun wartawan, seorang pria berinisial A yang memperkenalkan diri sebagai vendor dari Bank Mandiri sekaligus Ketua Pelaksana (katanya-red).acara disebut-sebut menjadi sumber masalah. A diduga menunggak pembayaran sejumlah pihak yang terlibat dalam kelancaran kegiatan, mulai dari pemilik kantin PLUT, penyedia katering, hingga petugas keamanan dan karang taruna yang bertugas mengawal jalannya acara.
Salah seorang pemilik kantin mengaku mengalami kerugian cukup besar lantaran pembayaran yang dijanjikan tidak kunjung dilunasi.
“Saya belum dibayar selama kegiatan itu berlangsung. Kalau dihitung total kerugian bersama pihak lain yang terlibat mencapai sekitar Rp25 juta. Itu mencakup biaya katering, keamanan, parkir, listrik, panggung, sampai sound system,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Upaya menagih kepada A pun telah dilakukan berulang kali. Namun, hingga kini hanya janji-janji kosong yang diterima para korban tanpa kepastian pembayaran. Kondisi ini memunculkan pertanyaan besar terkait tujuan sebenarnya dari kegiatan tersebut. Masyarakat menilai, jangan sampai acara yang dikemas atas nama kolaborasi UMKM dan Bank Mandiri itu hanya dijadikan kedok untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Hingga berita ini diturunkan, pihak A yang disebut sebagai vendor acara belum dapat dikonfirmasi oleh media. Sementara itu, pihak Bank Mandiri juga belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait permasalahan yang mencuat.
Situasi ini memantik sorotan tajam, mengingat Bank Mandiri sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia memiliki reputasi yang mestinya dijaga dengan baik. Kasus dugaan penyelewengan oleh pihak yang mengaku sebagai vendor berpotensi mencoreng semangat pemberdayaan UMKM yang sebenarnya diharapkan membawa manfaat besar bagi masyarakat Sukabumi.
(Tim)