-->

Notification

×

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Adab Imam Dan Makmum Dalam Shalat Berjamaah' Ahmad Sahid. S.Pd.l

Selasa, 09 Januari 2024 | Januari 09, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-08T23:24:50Z


Depok. Panamburinvestigasi.com -  Mengawali di Minggu pertama di tahun Baru 2024 M, Forum Tausyiah Dan Zikir (Fortazi) Kota Depok mengadakan pengajian rutin setiap Minggu pagi yang kali ini bertempat di mushola Miftahul Huda, jalan Pekapuran RT 002/0, Kelurahan Sukatani Kecamatan Tapos Kota Depok, Minggu (07/01/2024)


Pengajian kali ini diisi oleh ustad Ahmad Sahid, S.Pd.I dengan kajian *Adab menjadi Imam dan makmum dalam shalat berjamaah " yang di ambil dari kitab Bidayatul Hidayah.


Pelaksanaan shalat berjamaah itu ada dua posisi, ada imam dan ada makmum, kalau gak jadi imam ya jadi makmum begitu pula sebaliknya kalau gak jadi makmum ya jadi Imam. Imam punya bukunya dan Makmum' punya bukunya artinya,  tertib,- tertib yang harus ada  di pegang teguh oleh imam jangan di pakai  makmum, begitu juga sebaliknya tertib-tertib yang di pegang makmum jangan di pegang oleh imam. Paparnya ustad Sahid. 


 Sama sebetulnya dengan  kehidupan kita sehari-hari. Ada buku anak, ada buku orang tua, ada buku guru ada buku murid, kalau buku orang tua di pegang anak, dan sebaliknya buku anak di pegang orang tua, artinya tertib- tertibnya di balik, repot itu didalam kehidupan rumah tangga bisa  berantem terus anak sama orang tua.

 Buku anak adalah,  anak itu wajib berbakti, wajib  menghormati, wajib memulyakan, wajib taat, dan seterusnya. Buku orang tua adalah  bahwa anak itu adalah amanah kalau anak itu nakal dan kalau anak itu bandel orang tua cuma bisa mengelus dada sambil berdo'a ya Allah engkau telah mengamanahkan anak ke saya mudah- mudahan saya bisa membimbingna dan mendidiknya. Jelasnya ustad Sahid.


Demikian juga di dalam praktek shalat berjamaah, ada imam dan ada ada makmum. Bagaimana ketika kita shalat bersama orang banyak  


Rasulullah Saw bersabda, " Apbila seseorang shalat dengan banyak orang atau seseorang menjadi imam pada orang banyak, maka hendaklah dia mengentengkan atau meringankan shalatnya, karena sesungguhnya didalam jamaah itu ada sebagian orang yang lemah, ada para orang tua, ada orang yang punya kebutuhan dunia". 


Apalagi  jaman sekarang, ada orang yang setelah shalat Subuh akan segera berangkat pergi kerja, Karena menghindari macet dan lain sebagainya karena jaraknya jauh. Jelasnya ustad Sahid.


Lanjut Hadist Nabi Muhammad SAW: "Sebaliknya kalau dia shalat nya sendirian, maka hendaklah ia panjangkan itu shalat sesuai dengan yang ia mau". 


Jadi kalau jadi imam usahakan sebijaksana mungkin, jangan terlalu panjang bacaannya kalau itu akan  memudharatkan para jamaah, kecuali itu shalat sendiri silahkan panjangnya semampunya dia. Pungkasnya ustad Sahid. (NS)

×
Berita Terbaru Update