PONOROGO, - Bersih Desa adalah tradisi Jawa yang merupakan bentuk ungkapan syukur masyarakat desa kepada Tuhan atas hasil panen dan keselamatan selama setahun.
Upacara ini juga bertujuan untuk memohon perlindungan dan keselamatan untuk tahun berikutnya.
Bersih Desa sering kali melibatkan kegiatan membersihkan Desa, memberikan sesaji, dan berbagai kegiatan budaya lainnya.
"Bersih Desa memiliki makna yang mendalam dalam budaya Jawa".
Upacara ini tidak hanya sekedar kegiatan membersihkan lingkungan, tetapi juga merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan penghormatan kepada para leluhur.
Bersih Desa juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar warga desa.
Pemerintah Desa Nampan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, mengadakan bersih desa, dengan menggelar kesenian tradisional wayang kulit semalam suntuk sebagai puncak acara bersih desa, bertempat di halaman Balai Desa Nampan, pada Jumat, 11/07/2025.
Nampak hadir pada acara tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Ponorogo, Toni Sumarsono, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Ponorogo, Jajaran Forkopimka Kecamatan Sukorejo, Kepala Desa dan Sekdes se-kecamatan Sukorejo, Kepala Desa Nampan beserta perangkat dan BPDnya, tokoh masyarakat serta beberapa undangan lainnya.
Dalam sambutannya Kepala Desa Nampan, Teguh Prayitno, menyampaikan perlunya melestarikan budaya Jawa. "Dalam rangka bersih desa, ini kita mengadakan pagelaran wayang kulit, sebagai wujud pelestarian budaya. Karena tradisi budaya Jawa yang semakin hari semakin terkikis oleh budaya luar, siapa lagi kalau bukan kita sendiri yang melestarikan agar budaya Jawa tetap dikenal." ungkap Teguh Prayitno.
Teguh Prayitno juga menyampaikan bahwa, pelaksanaan bersih desa tahun ini dikemas dengan sangat sederhana, karena pemerintah Desa Nampan, hanya menampilkan kesenian Gajah-gajahan, Drum band anak-anak SDN Nampan dan pagelaran wayang kulit.
Dengan diadakannya bersih desa setiap tahun pemerintah Desa Nampan berharap, masyarakat semakin guyub-rukun. "Dengan diadakan bersih desa kali ini diharapkan nantinya masyarakat Desa Nampan semakin guyub-rukun, kompak untuk membangun Desa Nampan, serta masyarakat hidup dengan ayem-tentrem, gemah ripah loh jinawi, tercapai masyarakat yang makmur sejahtera." pungkasnya.
(Eko Wahyudi)