PONOROGO, - Sebagai wujud pelestarian tradisi budaya, pemerintah Desa Karanglo Kidul, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo menggelar acara bersih desa bersamaan dengan peresmian lapangan "Srikandi Mukti."
Acara yang dimulai sejak Rabu, 25/06/2025, diadakan Dzikrul Ghofilin di balai Desa Karanglo Kidul, dilanjutkan pada Sabtu, 05/07/2025, diselenggarakan Khotmil Qur'an, di balai desa juga. Pada Senin, 07/07/2025, (pagi) digelar ziarah makam leluhur yang babad Desa Karanglo Kidul yaitu dimakam Syech Katijoyo dan makam Raden Isyhak, sorenya digelar kesenian tradisional reog "Sardulo Seto" di lapangan Srikandi Mukti Desa Karanglo Kidul. Dan sebagai puncak acara ditempat yang sama pada malam harinya digelar kesenian wayang kulit semalam suntuk, yang dibarengi dengan pengobatan gratis bagi masyarakat Desa Karanglo Kidul.
Masyarakatpun sangat antusias untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit yang dibawakan oleh Ki Dalang Didik Prasetyo Purbo Carito, dengan menampilkan cerita "Wahyu Katentreman".
Tampak hadir pada acara pagelaran wayang kulit tersebut diantaranya Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko yang diwakili oleh Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, jajaran Forkopimka Kecamatan Jambon, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Ponorogo, Kepala Desa se-kabupaten Jambon tokoh masyarakat, warga, beserta undangan lainnya.
Dalam sambutannya Kepala Desa Karanglo Kidul, Islami, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan bersih desa tersebut. "Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan bersih desa ini. Kepada para sponsor, panitia, semua yang hadir pada malam hari ini, sekali lagi saya ucapkan terimakasih. " ujar Islami.
Dalam sambutannya juga disampaikan oleh Kepala Desa Karanglo Kidul, harapan dengan diadakannya bersih desa tersebut. "Harapan kami dari pemerintah Desa Karanglo Kidul, setelah diadakan bersih desa ini, masyarakat Desa Karanglo Kidul tambah guyub-rukun, Toto tentrem, gemah ripah loh jinawi, kompak memajukan Desa Karanglo Kidul." harapnya.
(Eko Wahyudi)
